Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Happy 1st Wedding Anniversary, Sayang!

Berawal dari diam-diam saling mengagumi. Dia yang sudah mengagumi ketika ku menerbitkan novel indie saat kelas 2 SMA, dan aku yang diam-diam mengaguminya ketika dia menyanyikan lagu kesukaanku "Pelangi di Matamu" saat gathering party kira-kira seminggu setelah wisuda dan boyong dari Pondok. Kami tak saling kenal, hanya sekedar saling tahu saja. Pada akhirnya kami dekat, saling komunikasi, dan mulai tumbuh rasa sayang. Sebenarnya jarak rumah kami sangat dekat hanya sekitar 7 menit, namun kami berkuliah di kota yang berbeda. Awal-awal masuk kuliah, dia di Surabaya dan aku di Malang, dia pun mulai menyatakan perasaannya. Awalnya ia ragu, jika menyatakan perasaan hanya membuat pertemanan baik kami seakan menjadi jauh. Dan sebersit ketakutan pula pada dirinya jika cintanya tak berbalas. Namun dengan dukungan temannya yang juga temanku pula, pada akhirnya dia berani menyatakan perasaannya. Dia yang gerogi menembak sehingga hanya lewat SMS, begitu pula aku yang gerogi memberi...

Kita perlu terasah, Untuk merasa...

Kita perlu terasah Untuk merasa... Bagaimana jika ada di posisi pekerja medis yang susah..? Bagaimana jika ada di posisi pekerja yang hanya harian mendapat upah..? Bagaimana jika ada di posisi pemegang tanggung jawab rakyat yakni pemerintah..? Dan bagaimana jika ada di posisi pasien terinfeksi yang semakin gelisah.? Tingkatkan waspada tuk hadapi wabah, Turunkan resah yang membuat hati lelah, Yang tak berkepentingan harap tinggal di rumah, Yang tak bisa bekerja dari rumah, Harap jaga tubuh jangan sampai lemah... Alangkah indah jika kerja sama dilakukan semua lapisan, Tak lagi saling menyalahkan, Tak lagi saling menyudutkan, Bersama-sama menganggap satu musuh yaitu Corona, Melawan pandemi pergi hingga sirna... #bersamalawancorona #dirumahaja #salingjaga #pedulipandemi Inez Shabrina Sabtu, 28 Maret 2020

Sepotong Episode

Kita perlu jeda sebentar,  Untuk melihat sekitar.. Membuka mata, pikiran, dan hati.. Agar mampu mengerti... Saya seorang guru, tetapi lebih suka disebut pembelajar. Pembelajar tidak melulu dengan buku. Tetapi belajar dengan membuka mata, pikiran, dan hati atas apa yang terjadi di kehidupan kita. Menjadi suatu pengalaman yang berharga saya mengajar di sekolah dasar inklusi yang baru berdiri satu tahun saat pertama kali saya bekerja di sana. Tantangan yang bukan main! Sekolah yang baru berdiri, sekolah yang berjudul "inklusi", terjun untuk pertama kalinya di dunia pendidikan setelah sebelumnya bekerja di rumah sakit dan perusahaan, sistem tanpa buku, kemudian bertemu dengan berbagai macam karakter anak dan orang tua. Semua itu menjadi pembelajaran dan pengalaman berharga yang pernah saya temui. Walaupun gaji yang saya terima jauh lebih sedikit daripada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya, tapi saya percaya semua pengalaman yang saya dapatkan jauh lebih bernilai daripada pe...

Semua Tentang Hidup

Semua Tentang Hidup Sering kali kita tidak menyadari. Ada hal-hal yang bisa kita jangkau, ada pula hal-hal yang tidak bisa kita jangkau. Tetapi acap kali kita selalu fokus pada hal-hal yang tidak bisa kita jangkau sehingga lupa dengan pintu kesempatan lain yang terbuka. Tidak hanya itu saja, tenaga, fikiran, serta waktu menjadi terkuras karena terlalu fokus pada hal yang tidak bisa kita jangkau. Kita perlu memahami, bahwa rasa marah, kesal pada hal-hal yang tidak bisa kita jangkau hanya akan menguras energi. Mau dihadapi dengan marah, atau mau dihadapi dengan senang, masalah tetap ada untuk dihadapi. Lebih baik fokus pada hal-hal yang bisa kita jangkau, yang masih berada di ranah kita. Kita bisa merubah, minimal dari pemikiran diri sendiri, bagaimana kita menyikapi masalah itu, bagaimana merubah diri agar bisa menjadi lebih baik lagi, dan lain-lain. Problema bisa saja sama, namun persepsi, cara menyikapi itu menjadi sebuah pilihan yang bisa kita tentukan sendiri. Sadari...

Corona??

CORONA?? Corona. Istilah yang semakin sering disebut-sebut orang. Berbagai pembicaraan membahas Corona, hingga medsos yang selalu memuat segala hal yang berhubungan dengan Corona. Dari berita jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Corona, gejala-gejala yang timbul, hingga bagaimana langkah-langkah untuk mengantisipasinya. Aku, takut? Jelas. Tapi aku ingin menyembunyikannya karena suami sebagai tenaga medis harusnya semakin didukung, bukan malah menambah beban karena takut itu. Lagipula aku sudah mencoba mengekspresikan ketakutanku dan hasilnya aku malah semakin tidak nyaman dalam melakukan segala sesuatu. Lalu menyembunyikan rasa takut itu? Juga tidak menyelesaikan masalah. Karena akan menjadi bom waktu nantinya. Dan bagaimana sih rasanya jika kita   menyembunyikan rasa takut itu? Memang berdampak positif   bagi orang lain tapi tidak bagi diri sendiri. Diri sendiri malah menjadi semakin frustasi. Lalu bagaimana caranya?   Terus-terusan khawatir pun akan membu...