Berawal dari diam-diam saling mengagumi. Dia yang sudah mengagumi ketika ku menerbitkan novel indie saat kelas 2 SMA, dan aku yang diam-diam mengaguminya ketika dia menyanyikan lagu kesukaanku "Pelangi di Matamu" saat gathering party kira-kira seminggu setelah wisuda dan boyong dari Pondok. Kami tak saling kenal, hanya sekedar saling tahu saja. Pada akhirnya kami dekat, saling komunikasi, dan mulai tumbuh rasa sayang. Sebenarnya jarak rumah kami sangat dekat hanya sekitar 7 menit, namun kami berkuliah di kota yang berbeda. Awal-awal masuk kuliah, dia di Surabaya dan aku di Malang, dia pun mulai menyatakan perasaannya. Awalnya ia ragu, jika menyatakan perasaan hanya membuat pertemanan baik kami seakan menjadi jauh. Dan sebersit ketakutan pula pada dirinya jika cintanya tak berbalas. Namun dengan dukungan temannya yang juga temanku pula, pada akhirnya dia berani menyatakan perasaannya. Dia yang gerogi menembak sehingga hanya lewat SMS, begitu pula aku yang gerogi memberi...
Semesta selalu mengajarkan, Allah tidak akan menciptakan suatu peristiwa tanpa alasan...