Kacamata
Hati
Kacamata
berlensakan kepedulian,
Biarlah
mata hati yang mengemudikan..
Melihat,
tidak sekedar melihat
Mendengar
rintihan kecil mampu membuat hati turut tersayat
Bukalah jendela pikiranmu,
Kau kan tertampar angin keangkuhan
dirimu
Tidakkah kau lihat?
Kemiskinan, pertikaian di mana-mana,
Kejahatan, korupsi merajalela
Jerit tangis korban bencana
menggemuruh
Sementara
kita acuh tak acuh
Bukalah
mata, hati, dan pikiran
Renungkan
dan tanyakan
Masihkah
tersisa secuil kepekaan?
NB: Karya ini masuk dalam 400 kontributor dari jumlah 2800 lebih peserta yang dibukukan dalam buku berjudul "Puisi Nusantara" oleh Penerbit SSAN (Sajak-Sajak Anak Negeri).
Komentar
Posting Komentar